Silicon rectifier
a.
Tujuan
pemakaian.
Untuk merubah arus bolak bailk menjadi arus searah
yang akan di supply ke reduction plant di perlukan suatu alat penyearah, maka
dari itu disini di pergunakan silicon rectifier.
Pemasangan rectifier transformer dan silicon
rectifier di copling menjadi satu ruangan. Tegangan ac yang di terima dari lvr
diturunkan oleh rectifier transformer dan di searahakan pada silicon rectifier
menjadi dc power yang kemudian di supply dan di pergunakan pada reduction plant
(untuk melebur alumina).
b.
Garis
besar silicon rectifier transformer
Seperti yang di terangkan diatas, bahwa rectifier
transformer menerima tegangan dari Lvr yang sudah di atur sesuai dengan
kebutuhan beban, dimana pada rectifier transformer ini dibentuk sejumlah phasa
dengan jalan memberi perbedaan sudut antara phase yang satu dengan phase yang
lainnya. Untuk setiap stage di pergunakan 6 buah rectifier trans. Dengan sistem
3 phase dan seluruh phasenya di serahkan, maka untuk setiap satu stage terdapat
36 phase.
1.
Spesifikasi.
Transformer
penyearah silicon ini juga mempunyai ceonservator yang berfungsi sama dengan
converter MTR.
Rating
kapasitas : 35.9 MVA
Rating
tegangan primer : 33 KV AC
Rating
tegangan sekunder dan tertier :686 V AC
Rating
arus disisi primer :628 A
Rating
arus disisi sekunder dan tertier :6 x 8720 A
Untuk
lebih jelasnya lihat di nameplate yang terlampir.
2.
Transformator
penyearah silicon ini dilengkapi dengan pendingin bertipe ONAF, dimana minyak
trafo yang panas bersikulasi ke sirip- sirip pendingin secara alamiah dan
sirip- sirip pendingin ini kemudian didinginkan secara paksa dengan Fan.
Transformator ini mempunyai 2 unit sirip- sirip pendingin.
c.
Garis
besar silicon rectifier
1.
Tegangan
AC yang sudah di turunkan pada rectifier trans. Di masukkan ke silicon elemen
dan keluar menjadi dc power untuk di supply ke reduction plant. Pemasangan
elemen di hubungkan seperti gambar di bawah ini (ketiga phasenya di searahkan
secara timbal bailk, dimana 3 phase x 2 menjadi 2 bus positif dan 2 bus
negatif).
2.
Susunan
dari rectifier equipment
a.
Main
circuit dari rectifier di lengkapi dengan Main fuse, trigger fuse dan
konduktor. Susunan element rectifier di atur seperti 3 phasa x 2,
Brig
connection (hubungan jembatan), dengan kata lain bus negatif di pasang berselang.
Tujaunnya adalah untuk mengimbangi flux antara bus tersebut supaya jangan
terjadi eddy current yang menimbulakn panas pada dinding bus dan peralatan
lainnya.
b.
Surge
absorber circuit
Penyebab
over voltage pada element penyearah antara lain :
1.
Shifting
tegangan surge yang di sebabkan oleh lighting pada sisi keluaran DC.
2.
Tegangan
surge yang di akibatkan bila CB ON pada sisi AC
3.
Tegangan
surge yang di akibatkan bila elemen rectifier berkomunitas akhir.
Proteksi peralatan dari over
voltage ditetapkan juga bahwa penggunaan tegangan surge ini untuk elemen
rectifier tidak melebihi dari nilai tegangan surge yang diizinikan.
Sirkit surge absorber di pasang
disisi primer pada sislicon rectifier equipment. Surge absorber ini berguna
untuk :
1.
Ground
surge absorber circuit (mengisap surge voltage)
Rangkaian
ini dihubungkan antara saluran AC dan tanah untuk menekan lighting surge yang
berupa resultas dari lighting pada sisi Dc dan selesai pemindahan kapasitansi
bocor transformer (7K3H0711-8)
2.
Line
to line surge absorber circuit (mengisap
surge voltage waktu CB ON)
Penyebab
surge ini karena menggunakan rangkaian dioda cliping dan menyusun elemen
pelongsor, limit switch sekering arus fast- acting untuk proteksi elemen
pelongsor , condersor berkapasitas besar dan limirt arus charging dengan
resistance non- induktif.
3.
Arm
surge absorber circuit (menghilangkan surge yang terjadi sewaktu pergantian
phase)
Rangkain
ini terhubung paralel dengan elemen- elemen penyearah utnuk menekan penggunaan
teganagn surge, untuk elemen akhir komunitas.
c.
Cooling
equipment circuit.
Proses
pendinginnya, baik untuk rectifier maupun untuk conductornya di pergunakan
DEIONIZED WATER yang mana untuk perlengkapannya: surge tank, pompa, kipas
angin, dan radiator. Proses pendinginna melalui pengionisasian untuk kembali di
sirkulasikan ke pipa- pipa penyearah. Ketahanan air di pertahankan agar lebih
dari 100 kilo ohm.
d.
Alat-
alat bantu sislicon rectifier
Komponen
utama dan fungsinya adalah :
1.
Motor
fan utnuk mensirkulasikan udara.
Bentuk
fan yang memaksa sirkulasi udara dalam rectifier cubicle dan juga mengirim
udara selesai pendingin untuk memepertahankan udara temperatur tertentu. Rating
tegangan input motor fan 210 V AC.
2.
Space
heater.
Space
heater dibuat dari 3 grup heater (80 W, 110 V), dimana dari 2 set yang
dihubungkan dengan heater paralel 3. Jika rectifier berhenti untuk periode
waktu yang lama heater ini akan bekerja untuk mencegah uap lembab dari
condenser.
3.
Temperatur
Sensing Resistor.
Dua
macam resistor di sediakan, satu untuk temperatur sirkulasi dan satu lagi untuk
temperaut cubicle.
4.
Fluorescent
Lamp.
Ada 4 buah fluorescent
lamp 20 W dis ediakan di sisi rectifier cubicle adalah untuk menerangi ruangan
SR bos.
·
Heat
Exchanger.
Komponen utamanya adalah:
1.
Water
circulation pump.
Pompa
ini mensirkulasikan air murni kedisipasi/ hemburan panas rectifier dengan air
pendingin dan udara pendingin.
2.
Circulation
water flow meter.
Meteran
aliran ini mengukur aliran sirkulasi air murni dan menyembunyikan alarm bila
aliran air berkurang.
3.
Circulation
water float swicth.
Monitor
level air dalam surge tank dan menyembunyikan alarm bila levelnya kurang dari
level seharusnya.
4.
Ion
exchanger
Di
sediakan untuk memepertahankan resistence (tahanan) air murni yang bersikulasi
yaitu lebih besar dari 100 Kilo-ohm.
e.
Silicon
element dan limiting fuse.
1.
Silicon
element:
1
set :29600 KW- 800V-37 KA . 100% kontineou; 110 % 1 jam 150 % 1 menit. 800 AXD
25 AGAP x 240 Pcs- 2500 v- 800 A.
2.
Limiting
fuse.
FA-F
350 HW x 240 pcs- 1500 v-1000 A
f.
Perhatian
untuk pengoperasian
1.
Untuk
merestorsi
-
LVR
tap pada posisi minimum #1
VR
pada posisi minimum 0
Generator
Yng operasi harus lebih dari 6 buah.
2.
Pada
waktu DC interuption atau restorsi, sebelum dan sesudahnya harus di beritahukan
ke LDC dan SRD.
3.
Pada
operasi normal IC di setting ---13~15 Ampere
4.
Sebelum
pengoperasian 5↔6 SR, terlebih dahulu inform ke SRD.
5.
Untuk
pengoperasian 7-77 (OLTC Switch), pastikan lampu dan jarum petunjuk(jangan
mengoperasikan switch tersebut sewaktu lampu menyala).
g.
Patrol
inspection pada SR
1.
SR
BOX.
a. Perobahan yang drastis
pada Temp. Ruangan atau air pendingin.
b. Perhatikan apakah ada
kebocoran air pendingin pada pipa atau sambungannya, juga minyak maupun benda-
benda lain.
c. Monitor fuse menyala
berarti ada trigger fuse yang putus.
d. Perhatikan bunyi, getaran
dan bau yang tidak normal.
e. Perhatikan bagian- bagian
yang longgar atau terlepas.
2.
Rectifier
Transformer.
a. Perhatikan Temp. dan oil
level, apakah masih masuk dalam area curve atau tidak.
b. Perhatikan bau, getaran,
kabel, yang luka atau barang- barang yang melekat, maupun bunyi yang tidak
normal.
c. Perhatikan apakah dia
minyak bocor, berkarat atau peralatan yang menggembung atau melengkung pada
transformer tersebut.
d. Perhatikan alat
pernafasan (breather, seperti :perobahan warna, kekurangan minyak pada oil pot.
3.
Alat-
alat pendingin lainnya.
a. Level air pada surge tank
(tinggi air ditandai dengan magnit merah atau biru).
b. Perhatikan kebocoran air
pada pompa atau pada ion exchanger.
c. Pastatikan flow meter
bekerja, dengan jalan melihat apakah ada getaran atau tidak.
d. Periksa apakah dalam
surge tank atau ion exchanger ada udara atau tidak.
e. Pastikan apakah ada
bunyi, bau, atau barang- barang lain yang melekat pada fan pendingin.
f. Perhatikan pada sisitem
pendingin apakah ada karat, bocor, dan lain- lain.
Inspeksi special
dilaksanakan mis :
-
Hujan
turun dengan lebat yang di sertai angin kencang.
-
Terjadinya
gempa bumi.
Ponit- point tersebut dan lainnya yang dianggap
perlu harap di check sebaik mungkin.
h.Proteksi Silicon Rectifier.
Arus
untuk reductiondiperlukan konstant dan terus menerus, jadi sedapat mungkin
dihindari penyetopan atau dan pengurangan supply arus. Karena bisa mengakibatkan aluminium
kembali beku atau rusaknya pot reduction. Harus berhati- hati terhadap adanya
“residual voltage” dari pot atau adanya tegangan dalam bus SR box, walaupun
SRTr tidak dalam kondisi charging.
1.
Air yang bersikulasiUntuk pendingin
a.
Kenaikan
temperatur (26 w).
Bila
temperatur air yang bersirkulasi menaik maka kontak dial termometer (26 W) akan
memutuskan rangkaian AC (CB trip),sehingga rectifier tidak dapat melayani beban
setting 26W-65◦C
b. Kesalahandari sirkulasi
air (69W)
Bila
sirkulasi air mengalami gangguan untuk dialirkan ke sistem pendingin,kontak
flow meter (69W) akan mentripkan CB.setting 69W berhenti bila aliran air
dibawah 450 L/min
c. Level air menurun (33W)
Bila
level air dalam surge tank dari sistem sirkulasi air berkurang,maka switch
pengapung (33W)b akan mengoperasikan alarm (rectifier operasi/setelah alarm
stop dan kemudian air ditambah segera mungkin).
Setting
33W OFF,bila level air naik dari level yang ditentukan dari tanda pada surge
tank.
d. Kenaikan temperatur pada
rectifier cubicle (26R)
Bila
temperatur pada rectifier cubicle naik ,kontak dial termometer (26R) akan
menutup dan mengoperasikan alarm.operasi dapat dilanjutkan dengan cara
menurunkan temperatur segera mungkin.setting 26R-70◦C
e. Water pump failure (49W)
Relay
ini bekerja akibat dari pompa kelebihan beban (over load) dan CB akan trip.
f. Bus high temperature
(26BH)
Bus
yang terdapat di SR box,apabila panasnya naik sampai 70◦C maka CB akan trip.
g. Cooling fan radiator
failure (49WC-2)
Mangnet
contactor (88) ada dua buah ,kalau dua-duanya trip,49WC-2 operated dan CB akan
trip,hanya Annunciator saja
h. Rectifier cooling fan
failure (49RF)
Jika
bekerja hanya Annunciator saja yang keluar.
2. Silicon rectifier
protection.
a. DC over current relay
(76)
Kalau
ada hubungan singkat,over load di DC side,atau sikuitnya sendiri tidak
bagus,relay 76 operated dan CB akan trip,86 relay operated,LVR s’ry CB trip.
Setting
76 relay -150% 5 sec,200% instant.
b. Rectifier ground fault
(64S)
Di
dalam SR box (main circuit),bila ada hubung ke tanah relay ini akan
operated,akibatnya CB sendiri dan LVR s’ry CB trip (86 operated).
c. High speed over current
relay (50)
Silicon
element atau bus hubung singkat,CB sendiri dan LVR s’ry CB trip.setting relay
50-170%5 sec.
d. Control aux.power loss
(47S)
Kalau
Aux.control sirkuitnya teganganya jatuh atau tidak ada sama sekali,relay
operated dan CB sendiri trip.
Setting
47S-150 volt instant
e. Ground surge absober (28
S)
Relay
operated hanya annunciator saja.
f. Dioda element failure
Relay
ini bekerja bila Trigger fuse putus,atau circuitnya sendiri tidak bagus,hanya
annunciator saja.
g. Control Aux.power loss
(47T)
Jika
power untuk control pengukuran dan tap tegangan jatuh atau tidak ada,maka relay
akan operated dan hanya annunciator saja yang keluar.
h. DC current low (37)