kumpulan pantun karya anak melayu

kakek nenek asik makan duku,
si anak sibuk main layangan..
Aku galau di malam minggu,
bagai mana dengan smua kawan-kawan

alan jalan kepesisir 
singgah sebentar membeli lemang
kalau lah adek sudah naksir 
tinggal tunggu aba meminang

Kalaula padi tidak bersekam
tidaklah susah saya menampi

Exciter Mini

Share video exciter mini, pas kebetulan lagi buka-buka youtube jumpa ini, langsung aja posting ke blog itung itung nambah postingan, silahkan dilihat......




Rangkaian Dioda Penyearah Gelombang AC (Diode Rectifier)

Rangkaian Dioda Penyearah Gelombang AC (Diode Rectifier)
Penyearah / rectifier adalah pengubah sebuah tegangan arus listrik bolak-balik (AC) menjadi arus listrik searah (DC). Dalam mengubah tegangan AC menjadi DC ini diperlukan suatu komponen dimana komponen tersebut hanya memperbolehkan arus listrik mengalir hanya dari satu arah. Dan itu bisa diperoleh dari rangkaian dioda semikonduktor. Jenis penyearah yang paling sederhana adalah penyearah setengah gelombang. Hal ini berarti hanya setengah gelombang AC yang diperoleh oleh beban.


          Rangkaian penyearah setengah gelombang

Untuk aplikasi daya yang sangat besar, penyearah setengah gelombang tidak mencukupi untuk melakukan tugasnya. Harmonisa penyearah gelombang keluaran yang sangat besar akan berakibat sulitnya penyaringan. Selain itu, sumber listrik AC memasok listrik ke beban hanya setengah setiap siklus penuh, yang berarti bahwa setengah kapasitasnya yang tidak terpakai. Penyearah setengah gelombang merupakan cara yang paling sederhana untuk mengurangi daya dari beban resistif. Seperti contoh berikut, sebuah saklar tukar mempunyai 2 posisi, dimana beban lampu akan menyala begitu terang pada posisi gelombang AC penuh dan akan menyala redup pada posisi setengah gelombang. Perhatikan gambar dibawah ini.

aplikasi penyearah setengah gelombang : lampu terang redup

Dalam posisi saklar “dim / redup”, lampu pijar hanya menerima setengah dari yang biasanya menerima satu gelombang AC penuh. Karena penyearah setengah gelombang pulsa listik yang begitu cepat, dan lebih cepat dari waktu filamen memanaskan dan mendinginkan, sehingga membuat lampu tidak berkedip. Dan hal ini hanya membuat filamen beroperasi dengan suhu yang lebih rendah dari biasanya. Sehingga memberikan output cahaya yang kurang atau redup.
Dan jika kita ingin menyearahkan listrik AC untuk mendapatkan penggunaan penuh kedua setengah siklus dari gelombang sinus. Maka konfigurasi penyearah yang berbeda harus digunakan. Dan sirkuit seperti ini disebut penyearah gelombang penuh. Dan dalam penyearah gelombang penuh ini digunakan transformator CT (Center Tapped) dan 2 buah dioda. seperti pada gambar di bawah ini.


penyearah gelombang penuh dengan trafo ct

Pada setengah siklus pertama, ketika polaritas sumber tegangan positif (+) diatas dan negatif(-) dibawah. Pada saat seperti ini hanya dioda atas yang mengalirkan arus (bias maju) sedangkan dioda yang dibawah memblokir (bias mundur). Dan hanya setengah gulungan sekunder trafo bagian atas yang membawa aliran arus selama setengah siklus ini. seperti pada gambar dibawah ini.

penyearah gelombang penuh dengan trafo ct pada input setengah siklus positif

Selama siklus berikutnya, polaritas AC berbalik. Sekarang dioda bagian lain (dioda bawah) yang mengalirkan arus (bias maju). Dan gulungan sekunder bagian bawah yang membawa arus selama setengah siklus ini. dan beban tetap melihat atau memperoleh setengah gelombang sinus dari polaritas yang sama dengan sebelumnya, yaitu positif diatas dan negatif dibawah. Lihat gambar dibawah.


penyearah gelombang penuh dengan trafo ct pada input setengah siklus negatif

Salah satu kelemahan dari penyearah gelombang penuh ini adalah perlunya transformator CT. Dan jika diterapkan pada rangkaian dengan daya yang tinggi. Berarti diperlukan transformator CT yang juga lebih besar dan biayanya pun juga pasti sangat mahal karena harga dari trafo CT yang mahal. Sehingga, ini mengakibatkan desain penyearah dengan trafo CT hanya terlihat pada aplikasi-aplikasi berdaya rendah atau kecil.
Polaritas pada beban di penyearah gelombang penuh dengan trafo CT ini dapat dibalik dengan mengubah arah dioda. Selanjutnya, dioda terbalik dapat disejajarkan dengan penyearah positif-ouput yang ada. dan hasilnya adalah dual-polaritas penyearah gelombang penuh dengan trafo CT. Coba lihat pada gambar dibawah berikut ini.


dua polaritas pada penyearah gelombang penuh versi CT(center tapped)

Dan desain yang lain dari penyearah gelombang penuh yang lebih populer atau lebih sering digunakan adalah dengan sistem jembatan gelombang penuh. Dimana pada desain penyearah sistem jembatan ini dibangun dengan 4 buah dioda. Seperti gambar dibawah ini.


penyearah gelombang penuh versi sistem jembatan

Arah aliran arus penyearah gelombang penuh sistem jembatan, pada setengah siklus positif dan setengah siklus negatif pada sumber gelombang AC dapat dilihat pada gambar dibawah ini. perhatikan terlepas dari polaritas input, arus mengalir dalam arah yang sama melalui beban. Ini berarti, setengah siklus negatif pada sumber merupakan setengah siklus positif pada beban. Pada penyearah gelombang penuh dengah sistem jembatan ini, arus mengalir melalui 2 dioda secara seri pada setengah siklus untuk kedua polaritas. Dan hal ini, akan menyebabkan tegangan jatuh sebanyak 2 kali untuk setiap setengah siklusnya. Dan jika pada dioda silikon berarti tegangan jatuhnya adalah 0,7 . 2 = 1,4 V . dan ini merupakan kerugian penyearah sistem jembatan bila dibandingkan dengan desain penyearah dengan transformator CT. Namun kerugian ini hanya menjadi masalah jika pasokan tegangan listrik yang sangat rendah.


penyearah gelombang penuh : aliran elektron pada setengah siklus positif



penyearah gelombang penuh : aliran elektron pada setengah siklus negatif

Untuk lebih mudah dalam hal mengingat ataupun memahami, maka tata letak semua dioda bisa diletakkan pada sikap horisontal, dan semua dioda menunjuk pada arah yang sama. Seperti gambar dibawah ini.


alternative layout penyearah gelombang penuh versi sistem jembatan

Salah satu keuntungan dalam mengingat tata letak penyearah yang seperti diatas ini adalah hal tersebut bisa dikembangkan dengan lebih mudah ke dalam versi polyphase(fasa yang lebih dari satu), seperti versi rangkaian penyearah gelombang penuh 3 phasa berikut ini.


penyearah gelombang penuh 3 fasa (poly phase)

Dalam penyearah gelombang penuh versi polyphase ini, pulsa fasa bergeser saling tumpang tindih, sehingga menghasilkan ouput tegangan DC yang jauh lebih “halus” bila dibandingkan dengan penyearah gelombang penuh versi satu fasa. Coba perhatikan gambar dibawah ini yang menunjukkan penyearah gelombang penuh dari AC 3 fasa.

gambar. AC 3 fasa dan hasil keluaran(output) penyearah gelombang penuh


Dalam setiap kasus penyearah, baik itu penyearah satu fasa(single phase) ataupun lebih(polyphase), jumlah tegangan AC yang bercampur dengan tegangan DC output penyearah disebut sebagai riak tegangan. Tegangan riak ini tidak diinginkan karena dalam kebanyakan kasus tujuan dari menyearahkan tegangan AC adalah untuk mendapatkan tegangan DC yang “murni ”. Pada tingkat daya yang tidak terlalu besar, tegangan riak ini dapat dikurangi dengan penyaringan atau filter. Dan filter yang digunakan pada umumnya adalah filter pasif LC.


Silicon Rectifier (SR)

Silicon rectifier
a.       Tujuan pemakaian.
Untuk merubah arus bolak bailk menjadi arus searah yang akan di supply ke reduction plant di perlukan suatu alat penyearah, maka dari itu disini di pergunakan silicon rectifier.
Pemasangan rectifier transformer dan silicon rectifier di copling menjadi satu ruangan. Tegangan ac yang di terima dari lvr diturunkan oleh rectifier transformer dan di searahakan pada silicon rectifier menjadi dc power yang kemudian di supply dan di pergunakan pada reduction plant (untuk melebur alumina).
b.      Garis besar silicon rectifier transformer
Seperti yang di terangkan diatas, bahwa rectifier transformer menerima tegangan dari Lvr yang sudah di atur sesuai dengan kebutuhan beban, dimana pada rectifier transformer ini dibentuk sejumlah phasa dengan jalan memberi perbedaan sudut antara phase yang satu dengan phase yang lainnya. Untuk setiap stage di pergunakan 6 buah rectifier trans. Dengan sistem 3 phase dan seluruh phasenya di serahkan, maka untuk setiap satu stage terdapat 36 phase.
1.      Spesifikasi.
Transformer penyearah silicon ini juga mempunyai ceonservator yang berfungsi sama dengan converter MTR.
Rating kapasitas     : 35.9 MVA
Rating tegangan primer : 33 KV AC
Rating tegangan sekunder dan tertier :686 V AC
Rating arus disisi primer :628 A
Rating arus disisi sekunder dan tertier :6 x 8720 A

Untuk lebih jelasnya lihat di nameplate yang terlampir.
2.      Transformator penyearah silicon ini dilengkapi dengan pendingin bertipe ONAF, dimana minyak trafo yang panas bersikulasi ke sirip- sirip pendingin secara alamiah dan sirip- sirip pendingin ini kemudian didinginkan secara paksa dengan Fan. Transformator ini mempunyai 2 unit sirip- sirip pendingin.
c.       Garis besar silicon rectifier
1.      Tegangan AC yang sudah di turunkan pada rectifier trans. Di masukkan ke silicon elemen dan keluar menjadi dc power untuk di supply ke reduction plant. Pemasangan elemen di hubungkan seperti gambar di bawah ini (ketiga phasenya di searahkan secara timbal bailk, dimana 3 phase x 2 menjadi 2 bus positif dan 2 bus negatif).

2.      Susunan dari rectifier equipment
a.       Main circuit dari rectifier di lengkapi dengan Main fuse, trigger fuse dan konduktor. Susunan element rectifier di atur seperti 3 phasa x 2,
Brig connection (hubungan jembatan), dengan kata lain bus negatif di pasang berselang. Tujaunnya adalah untuk mengimbangi flux antara bus tersebut supaya jangan terjadi eddy current yang menimbulakn panas pada dinding bus dan peralatan lainnya.
b.      Surge absorber circuit
Penyebab over voltage pada element penyearah antara lain :
1.      Shifting tegangan surge yang di sebabkan oleh lighting pada sisi keluaran DC.
2.      Tegangan surge yang di akibatkan bila CB ON pada sisi AC
3.      Tegangan surge yang di akibatkan bila elemen rectifier berkomunitas akhir.
Proteksi peralatan dari over voltage ditetapkan juga bahwa penggunaan tegangan surge ini untuk elemen rectifier tidak melebihi dari nilai tegangan surge yang diizinikan.
Sirkit surge absorber di pasang disisi primer pada sislicon rectifier equipment. Surge absorber ini berguna untuk :
1.      Ground surge absorber circuit (mengisap surge voltage)
Rangkaian ini dihubungkan antara saluran AC dan tanah untuk menekan lighting surge yang berupa resultas dari lighting pada sisi Dc dan selesai pemindahan kapasitansi bocor transformer (7K3H0711-8)
2.      Line to line surge absorber circuit  (mengisap surge voltage waktu CB ON)
Penyebab surge ini karena menggunakan rangkaian dioda cliping dan menyusun elemen pelongsor, limit switch sekering arus fast- acting untuk proteksi elemen pelongsor , condersor berkapasitas besar dan limirt arus charging dengan resistance non- induktif.
3.      Arm surge absorber circuit (menghilangkan surge yang terjadi sewaktu pergantian phase)
Rangkain ini terhubung paralel dengan elemen- elemen penyearah utnuk menekan penggunaan teganagn surge, untuk elemen akhir komunitas.
c.       Cooling equipment circuit.
Proses pendinginnya, baik untuk rectifier maupun untuk conductornya di pergunakan DEIONIZED WATER yang mana untuk perlengkapannya: surge tank, pompa, kipas angin, dan radiator. Proses pendinginna melalui pengionisasian untuk kembali di sirkulasikan ke pipa- pipa penyearah. Ketahanan air di pertahankan agar lebih dari 100 kilo ohm.

       d.        Alat- alat bantu sislicon rectifier
       Komponen utama dan fungsinya adalah :
1.      Motor fan utnuk mensirkulasikan udara.
Bentuk fan yang memaksa sirkulasi udara dalam rectifier cubicle dan juga mengirim udara selesai pendingin untuk memepertahankan udara temperatur tertentu. Rating tegangan input motor fan 210 V AC.
2.      Space heater.
Space heater dibuat dari 3 grup heater (80 W, 110 V), dimana dari 2 set yang dihubungkan dengan heater paralel 3. Jika rectifier berhenti untuk periode waktu yang lama heater ini akan bekerja untuk mencegah uap lembab dari condenser.
3.      Temperatur Sensing Resistor.
Dua macam resistor di sediakan, satu untuk temperatur sirkulasi dan satu lagi untuk temperaut cubicle.
4.      Fluorescent Lamp.
Ada 4 buah fluorescent lamp 20 W dis ediakan di sisi rectifier cubicle adalah untuk menerangi ruangan SR bos.

·         Heat Exchanger.
Komponen utamanya adalah:
1.      Water circulation pump.
Pompa ini mensirkulasikan air murni kedisipasi/ hemburan panas rectifier dengan air pendingin dan udara pendingin.
2.      Circulation water flow meter.
Meteran aliran ini mengukur aliran sirkulasi air murni dan menyembunyikan alarm bila aliran air berkurang.
3.      Circulation water float swicth.
Monitor level air dalam surge tank dan menyembunyikan alarm bila levelnya kurang dari level seharusnya.
4.      Ion exchanger
Di sediakan untuk memepertahankan resistence (tahanan) air murni yang bersikulasi yaitu lebih besar dari 100 Kilo-ohm.

            e.         Silicon element dan limiting fuse.
1.      Silicon element:
1 set :29600 KW- 800V-37 KA . 100% kontineou; 110 % 1 jam 150 % 1 menit. 800 AXD 25 AGAP x 240 Pcs- 2500 v- 800 A.
2.      Limiting fuse.
FA-F 350 HW x 240 pcs- 1500 v-1000 A
            f.         Perhatian untuk pengoperasian
1.    Untuk merestorsi
-          LVR tap pada posisi minimum #1
VR pada posisi minimum  0
            Generator Yng operasi harus lebih dari 6 buah.
2.    Pada waktu DC interuption atau restorsi, sebelum dan sesudahnya harus di beritahukan ke LDC dan SRD.
3.    Pada operasi normal IC di setting ---13~15 Ampere
4.    Sebelum pengoperasian 5↔6 SR, terlebih dahulu inform ke SRD.
5.         Untuk pengoperasian 7-77 (OLTC Switch), pastikan lampu dan jarum petunjuk(jangan mengoperasikan switch tersebut sewaktu lampu menyala).
            g.         Patrol inspection  pada SR
1.      SR BOX.
a.    Perobahan yang drastis pada Temp. Ruangan atau air pendingin.
b.    Perhatikan apakah ada kebocoran air pendingin pada pipa atau sambungannya, juga minyak maupun benda- benda lain.
c.    Monitor fuse menyala berarti ada trigger fuse yang putus.
d.    Perhatikan bunyi, getaran dan bau yang tidak normal.
e.    Perhatikan bagian- bagian yang longgar atau terlepas.
2.      Rectifier Transformer.
a.    Perhatikan Temp. dan oil level, apakah masih masuk dalam area curve atau tidak.
b.   Perhatikan bau, getaran, kabel, yang luka atau barang- barang yang melekat, maupun bunyi yang tidak normal.
c.    Perhatikan apakah dia minyak bocor, berkarat atau peralatan yang menggembung atau melengkung pada transformer tersebut.
d.   Perhatikan alat pernafasan (breather, seperti :perobahan warna, kekurangan minyak pada oil pot.
3.      Alat- alat pendingin lainnya.
a.    Level air pada surge tank (tinggi air ditandai dengan magnit merah atau biru).
b.   Perhatikan kebocoran air pada pompa atau pada ion exchanger.
c.    Pastatikan flow meter bekerja, dengan jalan melihat apakah ada getaran atau tidak.
d.   Periksa apakah dalam surge tank atau ion exchanger ada udara atau tidak.
e.    Pastikan apakah ada bunyi, bau, atau barang- barang lain yang melekat pada fan pendingin.
f.    Perhatikan pada sisitem pendingin apakah ada karat, bocor, dan lain- lain.
Inspeksi special dilaksanakan mis :
-             Hujan turun dengan lebat yang di sertai angin kencang.
-             Terjadinya gempa bumi.
Ponit- point tersebut dan lainnya yang dianggap perlu harap di check sebaik mungkin.

        h.Proteksi Silicon Rectifier.
            Arus untuk reductiondiperlukan konstant dan terus menerus, jadi sedapat mungkin dihindari penyetopan atau dan pengurangan supply  arus. Karena bisa mengakibatkan aluminium kembali beku atau rusaknya pot reduction. Harus berhati- hati terhadap adanya “residual voltage” dari pot atau adanya tegangan dalam bus SR box, walaupun SRTr tidak dalam kondisi charging.
1.        Air yang bersikulasiUntuk pendingin
a.       Kenaikan temperatur (26 w).
Bila temperatur air yang bersirkulasi menaik maka kontak dial termometer (26 W) akan memutuskan rangkaian AC (CB trip),sehingga rectifier tidak dapat melayani beban setting 26W-65◦C
b.      Kesalahandari sirkulasi air (69W)
Bila sirkulasi air mengalami gangguan untuk dialirkan ke sistem pendingin,kontak flow meter (69W) akan mentripkan CB.setting 69W berhenti bila aliran air dibawah 450 L/min
c.       Level air menurun (33W)
Bila level air dalam surge tank dari sistem sirkulasi air berkurang,maka switch pengapung (33W)b akan mengoperasikan alarm (rectifier operasi/setelah alarm stop dan kemudian air ditambah segera mungkin).
Setting 33W OFF,bila level air naik dari level yang ditentukan dari tanda pada surge tank.
d.      Kenaikan temperatur pada rectifier cubicle (26R)
Bila temperatur pada rectifier cubicle naik ,kontak dial termometer (26R) akan menutup dan mengoperasikan alarm.operasi dapat dilanjutkan dengan cara menurunkan temperatur segera mungkin.setting 26R-70◦C
e.       Water pump failure (49W)
Relay ini bekerja akibat dari pompa kelebihan beban (over load) dan CB akan trip.
f.       Bus high temperature (26BH)
Bus yang terdapat di SR box,apabila panasnya naik sampai 70◦C maka CB akan trip.
g.       Cooling fan radiator failure (49WC-2)
Mangnet contactor (88) ada dua buah ,kalau dua-duanya trip,49WC-2 operated dan CB akan trip,hanya Annunciator saja
h.      Rectifier cooling fan failure (49RF)
Jika bekerja hanya Annunciator saja yang keluar.

2.      Silicon rectifier protection.
a.       DC over current relay (76)
Kalau ada hubungan singkat,over load di DC side,atau sikuitnya sendiri tidak bagus,relay 76 operated dan CB akan trip,86 relay operated,LVR s’ry CB trip.
Setting 76 relay -150% 5 sec,200% instant.
b.      Rectifier ground fault (64S)
Di dalam SR box (main circuit),bila ada hubung ke tanah relay ini akan operated,akibatnya CB sendiri dan LVR s’ry CB trip (86 operated).
c.       High speed over current relay (50)
Silicon element atau bus hubung singkat,CB sendiri dan LVR s’ry CB trip.setting relay 50-170%5 sec.
d.      Control aux.power loss (47S)
Kalau Aux.control sirkuitnya teganganya jatuh atau tidak ada sama sekali,relay operated dan CB sendiri trip.
Setting 47S-150 volt instant
e.       Ground surge absober (28 S)
Relay operated hanya annunciator saja.
f.       Dioda element failure
Relay ini bekerja bila Trigger fuse putus,atau circuitnya sendiri tidak bagus,hanya annunciator saja.

g.       Control Aux.power loss (47T)
Jika power untuk control pengukuran dan tap tegangan jatuh atau tidak ada,maka relay akan operated dan hanya annunciator saja yang keluar.
h.      DC current low (37)



Muhainul_Hakim. Diberdayakan oleh Blogger.